• Bandung
  • 12/12/2024
Keracunan Hand Sanitizer?

Dari 3M atau 5M pada protokol kesehatan yang harus kita perhatikan di masa pandemi, salah satunya adalah mencuci tangan. Mencuci tangan harus dilakukan dengan teknik yang benar, minimal menggunakan sabun dan air yang mengalir. Dengan senantiasa mencuci tangan, maka kita memastikan tangan kita bersih, sehingga meminimalisasi kemungkinan penularan Covid-19.

Berbagai macam hand sanitizer di sekitar kita.

Tetapi kita tidak selalu berada pada kondisi yang memungkinan untuk selalu mencuci tangan. Cuci tangan tidak bisa sekedar dibasahi dengan air dari botol minum yang biasa kita bawa misalnya. Tanpa menggunakan sabun dan menggosok semua permukaan tangan selama minimal 20 detik, virus yang mungkin ada di tangan kita tidak akan mati.

Pada kondisi seperti ini hand sanitizer bermanfaat untuk kita. Seperti namanya, hand sanitizer dengan zat yang terkandung didalamnya dapat mensanitasi tangan kita seketika, sehingga tangan kita bebas dari virus. Penggunaan hand sanitizer dapat dilakukan ketika berada di kendaraan, di dalam kelas yang tidak memiliki wastafel dengan air mengalir, atau di tengah jalan.

Penggunaan hand sanitizer selama ini tidak terlalu bermasalah, karena kebutuhannya tidak terlalu tinggi. Tetapi di masa pandemi menjadi berbeda, karena semua orang, baik tua maupun muda, harus selalu membersihkan tangannya. Padahal hand sanitizer pada umumnya dibuat dengan bahan yang sebetulnya tidak aman untuk penggunaan yang sangat sering, terutama bagi anak-anak.

Kebanyakan hand sanitizer dibuat dengan bahan dasar alkohol/etanol dengan kandungan di atas 60%. Mengutip informasi dari Badan POM melalui Sentra Informasi Keracunan (SIKer) Nasional, organ yang mungkin menjadi sasaran keracunan alkohol/etanol ini di antaranya mata, kulit, sistem pernapasan, sistem syaraf pusat, hati, darah, dan sistem reproduksi.

Paparan alkohol/etanol dalam jangka pendek dapat mengakibatkan iritasi pada mata. Jika uapnya terhirup dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. Paparan jangka pendek ini dapat menyebabkan gangguan emosional, gangguan koordinasi motorik (keseimbangan, bicara tidak jelas), ganguan sensorik, wajah kemerahan, detak jantung cepat, berkeringat, mual, muntah, mengantuk, pingsan, hingga koma.

Untuk jangka panjang, paparan alkohol/etanol dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti gangguan saluran pernafasan atas, hilangnya lapisan lemak pada kulit (kulit kering), jika tertelan dapat mengakibatkan resiko sirosis pada hati, toksisitas pada hati seperti infiltrasi lemak ke dalam hati, dan hepatitis alkoholik. Lebih jelasnya bisa dibaca langsung pada penjelasan tentang etanol di situs SIKer Nasional.

Untuk mengantisipasi keracunan Alkohol ini, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

  1. Utamakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir daripada menggunakan hand sanitizer.
  2. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol hanya untuk kondisi darurat saja.
  3. Jika terpaksa menggunakannya, pastikan alkoholnya menguap sempurna sehingga mengurangi resiko tertelan atau mengenai bagian tubuh yang mudah iritasi seperti mata.
  4. Simpan hand sanitizer di tempat yang jauh dari jangkauan anak, sehingga penggunaan oleh anak senantiasa terpantau oleh orang dewasa.
  5. Pastikan cara penggunaan hand sanitizer yang aman ketika digunakan oleh anak.
  6. Jika memungkinkan, gunakan jenis hand sanitizer yang bebas dari alkohol dan tidak berbahaya bagi manusia.

Author

edbxrajin@driveme.id

One thought on “Hand Sanitizer Yang Aman

  1. Karena masa pandemi ini, memungkinkan orang untuk membawa bahkan memakai hand sanitizer. Seperti yang di jelaskan di atas bahwa bahan yang digunakan dalam hand sanitizer berbahan dasar alkohol/etanol. Oleh karena itu, untuk mengurangi penggunaan hand sanitizer agar terlalu berlebihan, selain mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, kita juga bisa memanfaatkan bahan alami seperti jeruk nipis, dan lain-lain sebagai penggantinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.